Teori Jangka Panjang Skala Ekonomis dan Non-Ekonomis
Teori Produksi Jangka Panjang
Produksi adalah transformasi atau pengubahan faktor produksimenjadi barang produksi, atau suatu proses dimana masukan (input) diubah menjadi luaran (output). Sedangkan Periode jangka panjang adalah periode produksi dimana semua faktor produksi menjadi faktor produksi variabel. Dengan kata lain, dalam jangka panjang tidak ada input tetap. Jika produsen ingin menambah hasil produksi maka ia dapat menambah modal produksi dan tenaga kerjanya.
Y : Jumlah Output
L : Jumlah Tenaga Kerja
K : Jumlah Modal
Efisiensi dari proses produksi itu tergantung pada proporsi masukan yang digunakan jumlah absolut masing - masing masukan, serta produktivitas masing – masing masukan untuk setiap tingkat penggunaannya dan perbandingan antara masukan – masukan atau faktor – faktor produksi tersebut.
Karakteristik produksi jangka panjang adalah bahwa semua faktor produksi dapat mengalami perubahan. Produsen dapat mengubah kombinasi penggunaan modal dan tenaga kerja untuk mencapai hasil tertentu.
Alat analisis yang digunakan untuk menggambarkan kombinasi penggunaan dua macam faktor produksi yang menghasilkan jumlah output yang sama dikenal juga dengan nama Kurva Isokuan (Isoquant Curve).
Skala Ekonomis
Skala Ekonomi adalah fenomena turunnya biaya produksi perunit (Average Cost) yang terjadi bersamaan dengan meningkatnya jumlah produksi (output) suatu perusahaan. Skala Ekonomi merupakan konsep lama serta merujuk pada pengurangan biaya per unit pada saat ukuran fasilitas dan tingkat pemakaian input lainnya meningkat.
Skala ekonomi terjadi tatkala biaya total rata-rata jangka panjang menurun bersamaan dengan meningkatnya jumlah output. Ketika produksi semakin tinggi maka akan mengakibatkan suatu perusahaan menambah kapasitas produksinya, dan pertambahan kapasitas ini akan menyebabkan kegiatan produksi perusahaan menjadi bertambah efisien.
Faktor penyebab skala ekonomi :
1) Pengurangan harga barang mentah dan kebutuhan produksi lain.
2) Spesialisasi biaya produksi ataupun biaya-biaya tetap dalam proses produksi seperti misalnya biaya pembelian gedung, mesin maupun infrastruktur produksi.
3) Memungkinkan produk sampingan (by products) di produksi.
4) Mendorong perkembangan usaha lain.
Skala Non-Ekonomi
Skala non ekonomis atau Skala Disekonomis adalah kebalikan dari skala ekonomis. Jika kenaikan skala produksi perusahaan mengakibatkan biaya rata- rata menjadi lebih rendah, maka perusahaan tersebut memperlihatkan hasil yang menaik pada saat skala bertambah atau disebut sebagai skala ekonomi.
Skala tidak ekonmis (skala disekonomis) menggambarkan fenomena yang terjadi ketika perusahaan mengalami kenaikan biaya marjinal per unit output tambahan. Hal inimerupakan kebalikan dari skala ekonomi.
Komentar
Posting Komentar